Postingan

Menampilkan postingan dari November 18, 2012

Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Perilaku budaya demokrasi harus terus dikembangkan dalam kehidupan demokrasi, baik dalam suprastruktur maupun infrastruktur. Perilaku budaya demokrasi yang dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan menghasilkan demokrasi yang berbudaya dan peradaban. Kondisi demikian merupakan iklim yang cukup mendukung terwujudnya masyarakat madani. Untuk membentuk suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut harus melaksanakan prinsip demokrasi yang didukung oleh warga negara.  Prinsip demokrasi adalah perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi.  Nilai-nilai demokrasi tersebut antara lain : adil, terbuka, menghargai, mengakui perbedaan, anti kekerasan, damai, tanggung jawab ,dan kerja sama. Henry B. Mayo  merinci beberapa nilai yang terdapat dalam budaya demokrasi ,yaitu sebagai berikut : Menyelesaikan perselisihan dengan damai secara lembaga. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah. Menyele

Peristiwa 10 November ( Hari Pahlawan )

10 November merupakan sebuah refleksi bagi bangsa Indonesia untuk mengenang dan memperingati sebuah peristiwa besar yg terjadi di Surabaya tahun 1945. Peristiwa yang mampu membuka mata Dunia tentang semangat heroisme dan kebangsaan. Dimana pada saat itu bangsa Indonesia mengalami tekanan luar biasa dari pihak bala tentara sekutu ( Allied Forces ) yg diboncengi NICA. Pada saat itu sekutu mengalami euforia kemenangan atas kekalahan Jepang pada Perang Dunia ke II. Dan Masuk ke Indonesia untuk melucuti persenjataan tentara Jepang tanggal 15 September 1945 di jakarta dan tgl 25 Oktober 1945 di Surabaya. Kedatangan mereka yg penuh arogansi dan diboncengi oleh NICA ( Belanda ) pada saat itu menyulut kemarahan rakyat. Apalagi pada saat itu rakyat sudah tahu bahwa bangsa Indonesia telah Merdeka dan telah memproklamirkan diri pada tanggal 17 Agustus 1945 ... Rakyat Indonesia sudah Merdeka dan tidak ingin dijajah lagi, Semangat inilah yg begitu kuat sehingga pada saat itu sikap yg ditu

Kurikulum Baru, Sains Jadi Penggerak Mata Pelajaran Lain

Menanggapi isu yang berkembang bahwa sains tidak akan diajarkan di tingkat Sekolah Dasar (SD) menyusul perombakan kurikulum, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim, menegaskan bahwa tidak akan ada penghapusan sains untuk tingkat SD. "Tidak ada yang dihilangkan. Justru sains ini sebagai penggerak mata pelajaran lain," kata Musliar kepada Kompas.com, Senin (12/11/2012). Ia membenarkan bahwa sains memang tidak akan berdiri sendiri sebagai satu mata pelajaran untuk jenjang SD melainkan akan diintegrasikan dengan mata pelajaran wajib seperti bahasa Indonesia atau bahkan Seni Budaya serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Ia menjelaskan selama ini pelajaran bahasa Indonesia mempelajari tentang membuat kalimat dengan benar. Dengan diintegrasikan oleh ilmu lain, anak-anak dapat mengaplikasikan kalimat-kalimat tersebut sebagai suatu cerita utuh tentang proses yang terjadi di alam misalnya. "Ini tentu akan menyenangkan dan anak-anak tidak terbebani. Anak-an